Wednesday 18 May 2011

CIRI-CIRI WEB 2.0

Interaktif- (Penggunaan medium yang lebih meluas seperti video, suara, imej
dan foto,perbincangan berbentuk forum, blog dan sebagainya merupakan ciri-ciri
interaktif yang wujud dalam Web 2.0


Jaringan sosial- Jaringan sosial bermaksud pembinaan komuniti maya yang
menggunakan platform web dan portal bagi merealisasikan tujuan
tersebut



Perkongsian maklumat secara percuma- Online encyclopedia! Tidak pernah terlintas di dalam minda kita 5 tahun sebelum ini, kita bakal menikmati pencarian dan perkongsian maklumat dan pengetahuan secara percuma dan tanpa batasan




Bernilai komersil- boleh menjalankan bisnes di internet


Functionality- Pelajar inginkan sesuatu yang dapat menyokong teori pembelajaran mereka dengan melihat kepada fungsi serta aplikasi teori tersebut    


RSS reader pada web site atau blog- Boleh memberi instant maklumat kepada pengunjung bila sesebuah laman web di kemaskini 

CONTOH PENGGUNAAN USER PADA WEB 2.0

Youtube.com
 Internet user dengan mudah mengurus halaman web videonya tanpa harus
mengeluarkan kos untuk membeli hosting yang biasanya boleh menampung
puluhan bahkan ratusan file video yang cukup besar kapasitinya



Friendster.com
Sebuah social networking yang t menjadi site paling popular di dunia. Konsep sederhana dari friendster untuk menyediakan tempat bagi pengguna internet untuk saling berinteraksi dan berkenalan di dunia maya ternyata di sambut baik oleh pengguna internet


Wordpress.org
Wordpress muncul di tengah ramainya perkembangan web 2.0. Dengan CMS yang
sangat canggih namun
mudah untuk digun, menjadikan wordpress menjadi salah satu penyedia layanan. Content Management System yang terbaik hingga saat ini  

Apa yang dikatakan Web 2.0

Web 2.0 adalah generasi/wajah baru dari world wide web: world wide web yang lebih partisipatif.


Istilah web 2.0 menjadi terkenal semenjak O’Reilly Media Web 2.0 Conference di tahun 2004. Web 2.0 tidak merujuk kepada teknologi baru dalam world wide web, meskipun web 2.0 memiliki kecenderungan tertentu dalam design dan penggunaan teknik AJAX.
Secara historis, web 2.0 adalah come back dari bisnis web semenjak tragedi dotcom bubble burst di tahun 2000. Sementara secara teknis, web 2.0 adalah satu pengklasifikasian “wajah baru dari web” dimana karakteristik pertukaran data many-to-many terjadi.


Di era sebelum web 2.0 (sebelum tahun 2000, ada juga mengklasifikasikannya sebagai web 1.0), hanya mereka yang memiliki pengetahuan mengenai web (programming n design, or geek) atau para pemilik modal yang mampu menghire programmer yang mampu menyediakan konten (teks, gambar, musik) di web. Sehingga pertukaran data yang terjadi adalah one-to-many atau sedikit-ke-banyak.


Sederhananya, web 2.0 adalah klasifikasi dari web (yang kemudian berevolusi menjadi lebih dari sekedar klasifikasi: sebuah era) yang membuat ‘semua orang’ yang terhubung ke web mampu menyediakan dan mendistribusikan konten (teks, grafis, dll) di web. Website yang membuat orang dapat berbagi konten di web dengan mudahnya (tidak perlu pengetahuan pemrograman web pun bisa berbagi data di web) adalah web 2.0: Blog, Photo Sharing (flickr), Video Sharing (YouTube), Presentation Sharing (Slideshare.net), Social Networking (facebook, myspace, friendster, linkedIn, etc) dll.


Kemampuan pengguna internet biasa untuk mendistribusikan konten telah merubah wajah web: Bukan lagi web sebagai informasi dimana distribusi data terjadi antara sedikit-ke-banyak, melainkan web sebagai platform di mana distribusi informasi terjadi antara banyak-ke-banyak: many-to-many. Dan inilah esensi dari web 2.0: partisipasi. kolaborasi. many-to-many.

SELAMAT DATANG

Salam selamat datang ker blog sayer yang akan membincangkan sedikit sebanyak tentang web 2.0.



Definisi
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada 
tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk 
pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs 
jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada 
kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya 
bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah 
seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi 
ungkapan ini.


Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak 
mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih 
kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web. 
Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:


“Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat 
pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan 
agar sukses di platform tersebut. ”



Prinsip-prinsip Web 2.0
 Web sebagai platform

  • Data sebagai pengendali utama
  • Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
  • Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur daripengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan 
  • “open source”)
  • Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
  • Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta [1])
  •  Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user
The Web as Platform Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (atau Internet) 
sebagai platformnya. Apa sih yang dimaksud dengan platform ? Platform di sini 
adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Contoh platform yang terkenal adalah 
Windows, di mana ada aplikasi-aplikasi seperti Microsoft Office dan Adobe 
Photoshop. Menggunakan Internet sebagai platform berarti aplikasi-aplikasi 
tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah Google yang bisa diakses dari sistem operasi mana pun. 
Contoh lainnya adalah Flickr yang juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun. 
Kelebihannya jelas, aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi 
seperti pada Windows. Dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk 
menggunakan aplikasi-aplikasi ini ! 

2. Harnessing Collective Intelligence  Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, 
yaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang secara kolektif. Sebagai 
hasilnya muncullah basis pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari 
pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia. Wikipedia adalah 
ensiklopedi online yang memperbolehkan semua orang untuk membuat dan 
mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedi online besar yang sangat lengkap 
artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi komersial seperti Encarta ! 
Contoh lainnya lagi adalah del.icio.us di mana semua orang saling berbagi linklink menarik yang mereka temukan. Akibatnya kita bisa menemukan “permatapermata” di Web gabungan hasil browsing dari ribuan orang. Blogosphere juga 
merupakan contoh kepandaian kolektif karena setiap orang bisa menulis blog-nya 
sendiri-sendiri lalu saling link satu sama lain untuk membentuk jaringan 
pengetahuan, mirip seperti sel-sel otak yang saling terkait satu sama lain di dalam 
otak kita. 

3. Data is the Next Intel Inside  Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. 
Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung oleh basis data yang kuat 
dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada 
pengumpulan dan manajemen data halaman-halaman Web di Internet. Contoh 
lainnya lagi adalah Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, 
tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating pengguna, link ke bukubuku lain, dan sebagainya. Ini berarti perusahaan yang unggul adalah perusahaan 
yang menguasai data. 

4. End of the Software Release Cycle Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang berbeda 
dengan aplikasi pada platform “lama” seperti Windows. Suatu aplikasi Windows 
biasanya dirilis setiap dua atau tiga tahun sekali, misalnya saja Microsoft Office 
yang memiliki versi 97, 2000, XP, dan 2003. Di lain pihak, aplikasi Web 2.0 selalu 
di-update terus-menerus karena sifatnya yang bukan lagi produk melainkan 
layanan. Google misalnya, selalu di-update data dan programnya tanpa perlu 
menunggu waktu-waktu tertentu. 

5. Lightweight Programming Models  Aplikasi Web 2.0 menggunakan teknikteknik pemrograman yang “ringan” seperti AJAX dan RSS. Ini memudahkan orang 
lain untuk memakai ulang layanan suatu aplikasi Web 2.0 guna membentuk 
layanan baru. Contohnya adalah Google Maps yang dengan mudah dapat 
digunakan orang lain untuk membentuk layanan baru. Sebagai hasilnya 
muncullah layanan-layanan seperti HousingMaps yang menggabungkan layanan Google Maps dengan Craigslist. Layanan seperti ini, yang menggabungkan layanan 
dari aplikasi-aplikasi lainnya, dikenal dengan istilah mashup. 

6. Software Above the Level of a Single Device  Aplikasi Web 2.0 bisa berjalan 
secara terintegrasi melalui berbagai device. Contohnya adalah iTunes dari Apple 
yang berjalan secara terintegrasi mulai dari server Internet (dalam bentuk toko 
musik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk program iTunes), sampai ke 
mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan diperkirakan akan makin 
banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini, misalnya saja demo Bill Gates di 
CES 2006 menunjukkan integrasi antar device yang luar biasa (lihat post 
Consumer Electronic Show 2006). 

7. Rich User Experiences  Aplikasi Web 2.0 memiliki user interface yang kaya 
meskipun berjalan di dalam browser. Teknologi seperti AJAX memungkinkan 
aplikasi Internet memiliki waktu respons yang cepat dan user interface yang 
intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install di komputer kita. 
Contohnya adalah Gmail, aplikasi email dari Google yang memiliki user interface 
revolusioner. Contoh lainnya lagi adalah Google Maps yang meskipun berjalan 
dalam browser namun bisa memberikan respons yang cepat saat pengguna 
menjelajahi peta. 

Apakah suatu aplikasi harus memiliki ketujuh ciri-ciri ini untuk bisa disebut “Web 2.0″ ? 
Jawabannya adalah tidak. Namun semakin banyak ciri-ciri yang dimiliki berarti aplikasi 
itu semakin “Web 2.0″ ! Dan satu hal lagi, meskipun contoh-contoh yang diberikan di 
atas banyak berasal dari keluarga Google, tapi sebenarnya masih banyak aplikasi Web 2.0 
yang lain

Perkembangan Web 2.0

Walaupun sudah termasuk lama kedengarannya oleh para praktisi web, namum sebagian 
besar mereka masih bertanya-tanya tentang fungsi dan kegunaannya. Web 2.0 
merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam 
membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, 
XML, dan tentunya AJAX.

Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam 
menyajikan konten dan tampilan di  dalam sebuah website. Dalam perkembangannya 
Web 2.0 diaplikasikan sebagai bentuk penyajian halaman web yang bersifat sebagai 
program desktop pada umumnya seperti Windows. Fungsi-fungsi pada penerapannya 
sudah bersifat seperti desktop, seperti drag and drop, auto-complete, serta fungsi lainnya. 
Aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa membutuhkan 
teknologi perangkat yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan bila suatu aplikasi 
(software) dapat diakses secara online tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu. Software tersebut misalnya software pengolah kata (seperti MS Word) atau software 
pengolah angka (seperti MS Excel). 

Teknologi ke depan suatu software berbasisi web tidak lagi dijual melainkan suatu 
fasilitas gratis yang dapat digunakan setiap waktu. Permasalahan manajemen file juga 
tidak merepotkan, bahkan file dapat disimpan dan juga dapat di-sharing dengan user lain. 
Implementasi dari teknologi Web 2.0 dapat dilihat pada aplikasi sprearsheet pada Google 
yang merupakan aplikasi untuk operasi mengolah angka seperti MS Excel. Aplikasi ini 
dapat dilihat pada http://spreadsheets.google.com/ , tentunya aplikasi tersebut 
membutuhkan suatu akun Google untuk memasukinya.

Suatu web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, 
mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam 
bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk 
menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di 
dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual 
sebagai produk namun berupa layanan (service).
Karakteristik Web 2.0

Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya 
teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan 
untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading 
data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data 
tersebut antara lain CSS, JavaScript, dan XML. Salah satu karakteristiknya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. 
Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan 
menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. 
Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari 
Web 2.0. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada 
Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs 
penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice 
over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.
Copyright 2011
WEB 2.0

Powered by
Free Blogger Templates